Fikray El-Habib Assyirboni

Belajarlah dan terus belajar maka engkau akan terus mendapatkan banyak hal dan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan

10 azas dakwah wali songo
Azas dakwah walisongo ada 10 :
1.      Sugih tanpa banda (kaya tanpa harta) artinya : Kekayaan yang sejati adanya di dalam hati, bisa “terbang” kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia.jgn yakin pada harta. Kebahagiaan dalalm agama, dakwah jangan bergantung dengan harta.
2.      Ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara) artinya : Jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita, yakin dengan pertolongan Allah “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang- orang yang sabar “ (QS. Al- Baqarah:249).
3.      Menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang) artinya : Dakwah jangan menganggap hina musuh2 kita / yang di dakwah. Kita pasti unggul tapi jangan merendahkan orang lain (jangan sombong).
4.      Mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah) artinya : Kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bukan dengan banyaknya pengikut “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat : 13 ).
5.      Mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang) artinya : Niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah yang berangkatkan kita bukan asbab2 dunia seperti harta dan sebagainya.
6.      Mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap) artinya : kita bergerak jumpa umat, ke segala penjuru dari orang2 ke orang jumpa ke rumah2 mereka.
7.      Digdaya tanpa aji-aji (“sakti” tanpa ilmu2 kedigdayaan) Artinya : Kita dakwah, berkeyakinan bahwa segala sesuatunya atas izin Allah semata, hanya bergantung kepada pertolongon Allah semata, LAA HAU LA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH ( TIADA DAYA UPAYA KECUALI ATAS IJIN ALLAH). “ Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”(QS. Muhammad:7).
8.      Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang) Artinya : dakwah dengan hikmah, kata2 yg sopan, akhlak yang mulia dan doa menangis2 pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat hidayah bukan dengan kekerasan. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( An-Nahl : 125 ) Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : “Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada mereka”.
9.      Kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor dsb) Artinya : bergerak terus jumpa umat, tidak perlu disiar2kan atau di umum2kan.
10.  kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman (syahadat)) Artinya : selalu membawa kalimat Tauhid, membawa islam, mendakwahkan kalimat iman, mengajak manusia pada Islam, iman dan amal salih. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat- sifat diantaranya:
·         Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang.
·         Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT.
·         Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan.
·         Semangat berkorban harta dan jiwa.
·         Selalu memperbaiki diri.
·         Mencari ridho Allah SWT.
·         Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan.
·         Sabar menjalani kesulitan.
·         Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT.
·         Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha.
·         Istiqomah seperti unta.
·         Tawadhu seperti bumi.
·         Tegar seperti gunung.
·         Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit.
·         Berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS. Ali Imron : 110). Asyhadu anla ilaaha ill-Allah wa Asyhadu-anna Muhammadar-RasuluAllah Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘Alaa Ali Muhammad Ya Allah terimalah amal ibadah mereka, dan berilah tempat yang tinggi disisi-Mu sebagaimana yang kau berikan kepada hamba- hamba-Mu yang shaleh, Hamba-hamba-Mu yangberjuang di jalan-Mu, Amin..

0 komentar:

Posting Komentar

Social Media

Google+ Twitter Facebook Instagram Yahoo

BloGoblog

Ini blog bukan hanya sekedar blog.
Didalamnya terdapat ilmu yang mungkin sedikit namun bermanfaat untuk kedepannya.
Kalaupun ada kekurangan tolong ditambahkan ya dan kalau pun kurang sempurna mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik-Nya.