10
azas dakwah wali songo
Azas dakwah walisongo ada 10 :
1.
Sugih tanpa banda (kaya tanpa harta) artinya : Kekayaan yang sejati adanya di
dalam hati, bisa “terbang” kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang
terkaya didunia.jgn yakin pada harta. Kebahagiaan dalalm agama, dakwah jangan
bergantung dengan harta.
2.
Ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak
orang/tentara) artinya : Jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita, yakin dengan
pertolongan Allah “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-
orang yang sabar “ (QS. Al- Baqarah:249).
3.
Menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa
merendahkan orang) artinya : Dakwah jangan menganggap hina musuh2 kita / yang
di dakwah. Kita pasti unggul tapi jangan merendahkan orang lain (jangan
sombong).
4.
Mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah)
artinya : Kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bukan dengan banyaknya
pengikut “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat : 13 ).
5.
Mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa
galah/tongkat panjang) artinya : Niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah yang
berangkatkan kita bukan asbab2 dunia seperti harta dan sebagainya.
6.
Mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap) artinya :
kita bergerak jumpa umat, ke segala penjuru dari orang2 ke orang jumpa ke rumah2
mereka.
7.
Digdaya tanpa aji-aji (“sakti” tanpa ilmu2
kedigdayaan) Artinya : Kita dakwah, berkeyakinan bahwa segala sesuatunya atas
izin Allah semata, hanya bergantung kepada pertolongon Allah semata, LAA HAU LA
WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH ( TIADA DAYA UPAYA KECUALI ATAS IJIN ALLAH). “ Hai
orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”(QS. Muhammad:7).
8.
Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang)
Artinya : dakwah dengan hikmah, kata2 yg sopan, akhlak yang mulia dan doa
menangis2 pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat
hidayah bukan dengan kekerasan. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.” ( An-Nahl : 125 ) Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : “Haram
memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada
mereka”.
9.
Kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal
tanpa gembar-gembor dsb) Artinya : bergerak terus jumpa umat, tidak perlu disiar2kan
atau di umum2kan.
10.
kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman
(syahadat)) Artinya : selalu membawa kalimat Tauhid, membawa islam,
mendakwahkan kalimat iman, mengajak manusia pada Islam, iman dan amal salih. Para
Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat- sifat diantaranya:
·
Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang.
·
Menghindari pujian karena segala pujian hanya
milik Allah SWT.
·
Selalu risau dan sedih apabila melihat
kemaksiatan.
·
Semangat berkorban harta dan jiwa.
·
Selalu memperbaiki diri.
·
Mencari ridho Allah SWT.
·
Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan.
·
Sabar menjalani kesulitan.
·
Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah
SWT.
·
Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak
berhasilan usaha.
·
Istiqomah seperti unta.
·
Tawadhu seperti bumi.
·
Tegar seperti gunung.
·
Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti
langit.
·
Berputar terus seperti matahari sehingga
memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.
Para Walisongo adalah penerus dakwah
Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela
meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari
hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan
ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan
didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan,
kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT
dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara
seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad
SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting.
Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan
Allah SWT. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.”(QS. Ali Imron : 110). Asyhadu anla ilaaha ill-Allah wa Asyhadu-anna
Muhammadar-RasuluAllah Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘Alaa Ali Muhammad Ya Allah terimalah amal ibadah mereka, dan berilah tempat
yang tinggi disisi-Mu sebagaimana yang kau berikan kepada hamba- hamba-Mu yang
shaleh, Hamba-hamba-Mu yangberjuang di jalan-Mu, Amin..
0 komentar:
Posting Komentar