Fikray El-Habib Assyirboni

Belajarlah dan terus belajar maka engkau akan terus mendapatkan banyak hal dan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan

MAKSIAT-MAKSIAT HATI
Sifat-sifat tercela yang ada di dalam hati itu banyak sekali, adapun jalan untuk membersihkannya itu panjang sekali dan jalan untuk menyembuhkannya itu sulit, dan tentang mengobati dan memperbaiki itu semua sudah diterangkan dengan jelas dalam kitab Ihya Ulumiddin karangan Imam Ghozali. Akan tetapi hati-hatilah terhadap sifat yang sangat merusak dan ini termasuk bibit kejelekan yaitu hasud (iri hati), riya (beramal karena manusia), dan Ujub (menganggap dirinya hebat). Maka kita harus bersungguh-sungguh membersihkan hati kita dari sifat-sifat itu. 

قال صلى الله عليه وسلم: (ثلاث مهلكات: شح مطاع، وهوى متبع، وإعجاب المرء بنفسه).

Nabi saw bersabda : tiga hal akan merusak yaitu pelit yang terlalu yang dipatuhi, hawa nafsu yang di taati, dan merasa dirinya hebat.
Hasud (iri hati)
Hasud itu cabang dari asy-syukh (pelit yang sangat), sebab orang yang pelit itu pelit terhadap apa yang ia miliki terhadap orang lain, sedang Asy syakhih adalah orang yang pelit dengan nikmat Allah yang berada dalam kekuasaan Allah bukan dalam kekuasaannya atas orang lain. 
Hasud adalah orang yang merasa berat ketika orang lain mendapatkan nikmat dari Allah baik berupa ilmu atau harta atau dicintai orang banyak atau bagian-bagian baik lainnya hingga merasa senang terlepasnya nikmat tersebut dari orang itu walaupun ia tidak akan mendapatkan sesuatu dari hilangnya nikmat tersebut. Maka ini adalah perbuatan yang paling jelek. Sebab Nabi saw bersabda 

قال النبي صلى الله عليه وسلم: (الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النارالحطب).

Nabi saw bersabda “ Hasud itu memakan kebaikan sebagaimana Api memakan kayu bakar”. 
Hasud itu orang yang terkena siksa dan ia selamanya selalu dalam siksaan di dunia dan akherat sampai mati dan siksa akherat lebih berat dan lebih besar. Akan tetapi seseorang tidak akan samapi kepada haqiqat iman selagi ia tidak mencintai orang lain seperti mencintai dirinya, sebaiknya saling bersama-sama dalam suka dan duka sebab orang islam semuanya itu seperti bangunan yang satu, orang yang satu menguatkan kepada yang lainnya atau seperti satu badan jika salah satu anggota badan sakit maka sakit seluruh badannya. Jika dari hati kita tidak menemukan rasa cinta maka mementingkan agar tidak membuat kerusakan, itu lebih utama dari pada melakukan tambahan fardu atau sunnah dan ilmu permusuhan. (Al-Ghozali, 77) menurut Ibnu Baththol “cinta itu ada tiga bagian : 1. Cinta Ijlal dan Ta’dzim (cinta yang karena mengagungkan) yaitu cinta kepada orang tua, 2. cinta Syufqoh dan Rohmah (kasih sayang) yaitu cinta kepada anak. 3. cinta istihsan (cinta menganggap baik) yaitu cinta kepada seluruh manusia.
Hasud itu menggerakkan lima hal :
1.      Rusaknya semangat ta’at kepada Allah swt.
2.      Melakukan maksiat dan kejelekan.
3.      Rasa cape dan mendapat kesusahan. 
4.      Butanya hati nurani.
5.      Terhalang dan tidak akan mendapatkan apa yang diharapkannya. (Al-Bantani, Muroqil Ubudiyyah: 77).
Riya
Riya itu termasuk Syirik Khofi, riya adalah mencari tempat tinggi di hati para manusia agar mendapat pangkat dan keagungan. Cinta pengkat itu menuruti hawa nafsu dan kebanyakan orang rusak dengan ini, orang yang banyak ilmunya, banyak ibadahnya dan yang membangkitkannya adalah agar di lihat oleh orang-orang maka itu bisa melebur amal sebagaimana dalam hadits Nabi saw sesungguhnya orang yang mati di medan perang pada hari qiyamat di masukkan ke neraka terus ia berkata wahai Tuhanku aku mati di medan perang membela agamamu? Allah menjawab kamu berperang itu bukan membela agamaku tapi agar kamu dikatakan orang-orang sebagai orang hebat dan pemberani dan kamu telah mendapatkannya, dan semacam ini dikatakan juga kepada orang Alim, haji dan hafidz al Quran yang berbuat riya. (Al Ghozali, Bidayatul Hidayah: 78). Riya itu banyak sekali macamnya dan dikumpulkan dalam lima macam yaitu :
1.      Riya dalam beragama dengan badan seperti badan ceking, agar dikatakan orang banyak puasa atau sedikit makan, atau badan terlihat kuning loyo agar terlihat oleh orang bahwa ia banyak begadang ibadah di malam hari, atau badan semrawut agar kelihatan ia banyak susah memikirkan dalam agama.
2.      Riya dalam tingkah laku dan pakaian seperti menundukkan kepala saat berjalan, lamban dalam bergerak, menampakkan bekas sujud, memakai pakaian yang tambalan, memakai pakaian yang kotor.
3.      Riya dengan ucapan seperti bekata dengan kata-kata hikmah, banyak dzikir di hadapan manusia, amar am’ruf nahi mungkar dihadapan manusia, menampakkan kemarahan terhadap kemungkaran di hadapan manusia, dan menampakkan kegelisahan terhadap orang-orang yang maksiat, menampakkan suara lemah saat bicara, membaca al-quran dengan suara merintih di hadapan orang agar terlihat takut kepada Allah, dan sedih. 
4.      Riya dengan Perbuatan seperti ketika sholat lama dalam berdiri, ruku dan sujud, tidak menoleh dan menampakkan kelihatannya tenang, menyempurnakan kedua kaki dan kedua tangan juga dalam puasa, haji, sedekah dan memberi makanan. 
5.      Riya terhadap teman-teman, para pengunjung, teman kumpulan seperti mengunjungi orang alaim, ahli ibadah atau penguasa atau raja dan sebawahnya atau pekerja sultan agar dikatakan ia mengambil berkah dari mereka sebab ia mempunyai derajat tinggi dalam agama, dan banyak menuturkan para syekh agar dianggap bahwa ia banyak bertemu para syekh dan mengambil ilmu dari mereka dan membanggakan syekh-syekh itu. (Al-Bantani, Muroqil Ubudiyyah: 78).

UJUB SOMBONG DAN MERASA BESAR
Ujub, sombong, dan merasa dirinya besar itu adalah penyakit yang sulit, yaitu melihat dirinya itu besar dan agung sedangkan melihat orang lain dengan mata rendah dan hina, dan bentuk buahnya adalah mengatakan sayalah…sayalah sebagaimana yang diucapkan iblis saya lebih baik daripada Adam, aku diciptakan dari api sedangkan ia dari tanah. Dan buahnya di dalam majlis ingin lebih di dahulukan di tinggikan dan mencari paling depan, dalam omong-omongan ia omongannya tidak mau ditentang.
Orang sombong adalah orang yang jika di nasehati menolaknya, jika menasehati maka bicara dengan keras dan jika ada yang tidak sesuai dengannya maka marah, jika mengajarkan ilmu maka tidak kasih sayang terhadap muridnya merendahkannya membentak-bentaknya melihat kepada orang umum seperti melihat keledai yaitu menganggapnya bodoh dan hina.
Maka setiap orang yang memandang bahwa dirinya itu lebih baik dari orang lain itu termasuk orang sombong. Tapi sebaiknya kita mengetahui sesungguhnya orang yang lebih baik adalah orang yang lebih baik di hadapan Allah di Akherat, dan itu adalah Ghoib (tidak diketahui), dan masalah itu digantungkan pada ahir hidupnya atau matinya, jika kita berkeyaqinan dalam hatinya bahwa kita lebih baik dari orang lain maka itu termasuk kebodohan murni, tapi sebaiknya janganlah memandang orang kecuali kita melihat sesungguhnya ia lebih baik dari kita, dan sesungguhnya ia lebih utama dari pada kita, jika kita melihat yang lebih kecil maka kita menganggap bahwa ia tidak pernah maksiat sedangkan kita melakukannya, maka janganlah ragu sesungguhnya ia lebih baik dari kita, jika kita melihat orang yang lebih besar maka kita menganggap bahwa ia lebih dahulu melakukan ibadah, maka tidaklah ragu sesungguhnya ia lebih baik dariku, jika memandang orang yang alim maka kita menganggap bahwa ia diberi sesuatu yang aku tidak mempunyainya dan ia telah sampai apa yang aku belum sampai, dan ia mengetahui yang aku tidak tahu, bagaimana aku bisa menyamainya, jika kita memandang orang bodoh maka kita menganggap bahwa ia maksiat kepada Allah tapi tidak tahu bahwa itu maksiat akan tetapi kita melakukan maksiat tapi mengetahui bahwa itu maksiat maka pertanyaan Allah kepada kita akan lebih berat, dan kita tidak tahu bagaimana akhir umur kita dan akhir umur dia? Walaupun kepada orang kafir kan kita tidak tahu mungkin saja ia masuk islam dan mati dalam keadaan islam dengan melakukan amal yang baik, dan seluruh dosanya lepas dengan sebab masuk islam sebagaimana terlepasnya rambut dari adonan, sedangkan kita mungkin saja Allah meyesatkan kita dan masuk kafir terus mati tidak membawa iman Na-udzu billah, kami berlindung kepada Allah semoga Allah menjaga Iman kita semua dan mati dalam keadaan mati Islam dan membawa Iman. Maka dia (orang kafir yang masuk islam) termasuk orang yang dekat dengan Allah sedangkan kita termasuk orang yang jauh. 
Oleh sebab itu janganlah kita merasa besar kecuali jika kita mengetahui bahwa orang yang besar adalah orang yang besar menurut Allah dan itu diketahuinya pada ahir umurnya dengan mati khusul khotimah, dan itu masih diragukan, maka dengan kita menyibukkan diri berusaha bisa mati khusnul khotimah itu bisa menghilangkan merasa besar atau sombong kepada makhluk lainnya, keyaqinan kita dan iman kita sekarang ini bisa saja tergoyahkan nanti diakhir umurnya, sebab Allah yang membolak balikkan hati yang memberi petunjuk kepada orang yang Allah sukai dan menyesatkan yang Allah sukai, semoga kita semua termasuk orang yang mendapat petunjuk dari Allah amin. 
KUMPULAN HADITS TENTANG MAKSIAT-MAKSIAT HATI
Hadits tentang hasud sombong riya dan ujub itu banyak sekli dan cukup kita memegang satu hadits ini yang diriwayatkan oleh ibnu Mubarok. dari seseorang yang ia bertanya kepada Sahabat Muadz “ wahai Muadz ceritakan kepadaku sebuah hadits yang engkau mendengarnya dari Rosulullah saw, muadaz menjawabnya dengan menangis sehingga ia tidak mau berhenti kemudian diam lantas berkata Duh aku rindu seklai sama Rosulullah saw dan ingin sekali bertemu dengannya kemudian berkata saya mendengar Rosul saw bersabda “ Wahai Muadz saya menceritakan satu hadits yang jika kamu menghafalnya maka akan bermanfaat di sisi Allah jika kamu menyia-nyiakannya dan tidak menghafalnya maka kamu tidak akan bisa menjawab di hadapan Allah pada hari qiyamat, wahai Muadz sesungguhnya Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum menciptakan langit dan bumi, maka Allah menjadikan setiap satu pintu langit dijaga oleh satu malaikat, maka ketika malaikat Hafadzoh (pembawa catatan amal manusia) datang membawa catatan amal manusia dari pagi sampai sore dan ia mempunyai cahaya seperti cahaya matahari hingga naik sampai langit dunia dan malaikat hafadzoh memujinya dan menganggap amalnya banyak, setelah diperiksa oleh malaikat penjaga langit itu, malaikat penjaga langit berkata kepada malaikat hafadzoh pukulkan catatan amal ini ke wajah pemiliknya, saya adalah malaikat pemeriksa Ghibah, Allah memerintah aku untuk menjegal amalnya orang yang berbuat ghibah yang melewati pintu langit pertama, kemudian malaikat hafadzoh membawa amal sholeh hamba-hamba Allah hingga sampai ke malaikat penjaga langit kedua kemudian malaikat penjaga menghentikan malaikat hafadzoh dan memerintah malaikat hafadzoh untuk memukulkan buku catatan amal ini kepada pemiliknya, sebab di catatan amalnya ada cinta dunianya, Allah memerintahku agar menjegal orang yang merasa besar dihadapan manusia.

فقد روى ابن المبارك بإسناده عن رجل أنه قال لمعاذ: يا معاذ حدثني حديثا سمعته من رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: (فبكى معاذ حتى ظننت أنه لا يسكت، ثم سكت، ثم قال: واشوقاه إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وإلى لقائه، ثم قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لي: (يا معاذ، إني محدثك بحديث إن أنت حفظته نفعك عندالله، وإن ضيعته ولم تحفظه انقطعت حجتك عند الله تعالى يوم القيامة يا معاذ إن الله تبارك وتعالى خلق سبعة أملاك قبل أن يخلق السموات والأرض، فجعل لكل سماء من السبع ملكا بوابا عليها، فتصعد الحفظة بعمل العبد من حين يصبح إلى حين يمسي، له نور كنور الشمس، حتى إذا صعدت به إلى السماء الدنيا زكته وكثرته، فيقول الملك الموكل بها للحفظة: اضربوا بهذا العمل وجه صاحبه، أنا صاحب الغيبة، أمرني ربي ألا أدع عمل من اغتاب الناس يجاوزني إلى غيري، قال: ثم تأتي الحفظة بعمل صالح من أعمال العبد له نور فتزكيه وتكثره حتى تبلغ به إلى السماء الثانية، فيقول لهم الملك الموكل بها: قفوا، واضربوا بهذا العمل وجه صاحبه، إنه أرا بعمله عرض الدنيا، أنا ملك الفخر، أمرني ربي ألا أدع عمله يجاوزني إلى غيري، إنه كان يفتخر على الناس في مجالسهم،
Nabi bersabda “ Malaikat Hafadzoh membawa amal para hamba yang sinarnya berkilawan yang keluar dari sedekah, sholat dan puasa dan malaikat hafadzoh benar-benar heran setelah melewati langit ke tiga di berhentikan oleh penjaga langit ke tiga untuk memeriksa amalnya setelah di periksa pukulkanlah catatan amal ini kepada wajah pemiliknya sebab saya adalah malaikat pemeriksa sombong dan aku diperintah untuk menjegal amal hamba yang terdapat sifat sombongnya, sebab ia sombong atas manusia yang lain di dalam majlisnya, 

قال: وتصعد الحفظة بعمل العبد يبتهج نورا، من صدقة وصلاة وصيام، قد أعجب الحفظة، فيجاوزون به إلى السماء الثالثة، فيقول لهم الملك الموكل بها: قفوا، واضربوا بهذا العمل وجه صاحبه، أنا ملك الكبر، أمرني ربي ألا أدع عمله يجاوزني إلى غيري؛ إنه كان يتكبرى على الناس في مجالسهم، 

Nabi bersabda” Malaikat Hafadzoh membawa amal hamba dan amal itu indah sekali sebagaimana indahnya bintang-bintang yang bersinar, dan diiringi suara dengungan dari tasbih, sholat, puasa haji dan umroh hingga melewati langit ke empat ketika melewati langit ke empat penjaganya memberhentikannya dan memeriksa catatan amal tersebut setelah memeriksanya pukulkanlah catatan ini kepada wajah pemiliknya, punggungnya dan perutnya sebab saya adalah malaikat pemeriksa Ujub Allah memerintahku agar menjegal catatan amal yang terdapat sifat ujub”,

قال: وتصعد الحفظة بعمل العبد يزهو كما يزهو الكوكب الدري وله دوي من تسبيح وصلاة وصيام وحج وعمرة، حتى يجاوزا به إلى السماء الرابعة، فيقول لهم الملك الموكل بها: قفوا، واضربوا بهذا العمل وجه صاحبه وظهره وبطنه، أنا صاحب العجب، أمرني ربي ألا أدع عمله يجاوزني إلى غيري؛ إنه كان إذا عمل عملا أدخل العجب فيه،
Nabi bersabda “ Malaikat hafadzoh membawa amal hingga sampai ke langit ke lima seolah-olah ia pengantin lantas diberhentikan oleh malaikat penjaga langit ke lima dan setelah memeriksanya pukulkanlah ke wajah pemiliknya dan taruhlah di punggungnya, saya adalah malaikat pemeriksa hasud, sesungguhnya ia hasud kepada orang yang belajar dan beramal seperti amalnya, dan hasud kepada orang yang melakukan keutamaan dari ibadah, Allah memerintah saya agar menjegal amal yang ada sifat hasudnya, 

قال: وتصعد الحفظة بعمل العبد حتى يجاوزا به إلى السماء الخامسة كأنه العروس المزفوفة إلى بعلها، فيقول الملك الموكل بها: قفوا واضربوا بهذا العمل وجه صاحبه، واحملوه على عاتقه، أنا ملك الحسد، إنه كان يحسد من يتعلم ويعمل بمثل عمله، وكل من كان يأخذ فضلا من العبادة كان يحسدهم، ويقع فيهم، أمرني ربي ألا أدع عمله يجاوزني إلى غيري.
Nabi bersabda “ Malaikat hafadzoh membawa amal hamba dan ia mempunyai cahaya dari sholat, zakat, haji dan umroh, jihad dan puasa seperti sinar matahari, hingga sampai ke langit ke enem, sesampainya disitu malaikat penjaga langit ke enam memberhentikannya lantas memeriksa catatan amalnya terus berkata pukulknlah catatan amal ini ke wajah pemiliknya sesungguhnya ia tidak kasih sayang kepada manusia yang terkena musibah atau sakit bahkan ia merasa senang, saya adalah malaikat Rohmat, Allah memerintahku agar menjegal amal hamba yang tidak kasih sayang kepada sesamanya yang melewati pintu ini.

قال: وتصعد الحفظة بعمل العبد له ضوء كضوء الشمس، من صلاة وزكاة وحج وعمرة وجهاد وصيام، فيجاوزون به إلى السماء السادسة، فيقول لهم الملك الموكل بها: قفوا واضربوا بهذا العمل وجه صاحبه؛ إنه كان لا يرحم إنسانا قد من عباد الله أصابه بلاء أو مرض، بل كان يشمت به، أنا ملك الرحمة، أمرني ربي ألا أدع عمله يجاوزني إلى غيري، 

Nabi bersabda” Malaikat Hafadzoh naik membawa amal hamba berupa puasa, sholat, memberi nafkah, berperang di jalan Allah, dan waro’ dan ia mempunyai dengungan seperti dengungan tawon dan bersinar seperti sinarnya matahari dan diiring oleh tiga ribu malaikat dan sampai ke langit ke tujuh, sesampainya disitu diberhentikan oleh malaikat penjaganya, terus memeriksanya lantas berkata pukulkanlah ke wajah pemiliknya dan ke anggota tubuhnya dan kunci ke dalam hatinya, saya shohibudz dzikri (pemeriksa amal dzikir) dan saya menghalangi sampai kepada Allah setiap amal yang tidak karena Allah, sebab ia beramal bukan karena Allah akan tetapi ingin di anggap tinggi di hadapan para ahli fiqih, mashur di kalangan ulama, dan mendapat sebutan baik di segala penjuru kota, Allah memerintahku agar menjegal amal yang tidak karena Allah atau Riya dan Allah tidak menerima amalnya orang yang riya.

قال: وتصعد الحفظة بعمل العبد من صوم وصلاة ونفقة وجهاد وورع، له دوي كدوى النحل، وضوء كضوء الشمس، ومعه ثلاثة آلاف ملك، فيجاوزون به إلى السماء السابعة، فيقول لهم الملك الموكل بها: قفوا، واضربوا بهذا العمل وجه صاحبه، واضربوا جوارحه واقفلوا به على قلبه، أنا صاحب الذكر، فإني أحجب عن ربي كل عمل لم يرد به وجه ربي؛ إنه إنما أراد بعمله غير الله تعالى، إنه أراد به رفعة عند الفقهاء، وذكرا عند العلماء، وصيتا في المدائن، أمرني ربي ألا أدع عمله يجاوزني إلى غيري وكل عمل لم يكن لله تعالى خالصا فهو رياء، ولا يقبل الله عمل المرائي..
Nabi Muhammad saw bersabda” Malaikat Hafadzoh membawa amal hamba berupa sholat zakat puasa haji, umroh berakhlak baik, diam, dan dzikir kepada Allah dengan diiring oleh para malaikat tujuh hingga bisa melewati semua malaikat penjaga langit, hingga sampai ke Allah, dan berdiri di hadapannya dan semuanya menyaksikan bahwa ia melakukan Amal sholeh ikhlas karena Allah, terus Allah berfirman “ Kalian telah memeriksa amal hamba-Ku, dan Aku melihat dihatinya sesungguhnya amalnya ini bukan karena Aku, Ibadahnya bukan karena Aku, maka ia mendapat laknat-Ku dan para malikat yang dihadapannya semuanya berkata ia mendapat laknat Mu dan laknat kami, lantas seluruh malaikat yang ada di langit sampai tujuh lapispun ikut melaknatinya, kemudian sahabat Muadz menangis dan menyaringkan suara tangisannya dengan kencang sekali,

قال: وتصعد الحفظة بعمل العبد من صلاة وزكاة وصيام وحج وعمرة وخلق حسن وصمت وذكر الله تعالى، فتشيعه ملائكة السموات السبع حتى يقطعوا به الحجب كلها إلى الله تعالى، فيقفون بين يديه، ويشهدون له بالعمل الصالح المخلص لله تعالى، فيقول الله تعالى: أنتم الحفظة على عمل عبدي، وأنا الرقيب على ما في قلبه؛ إنه لم يردني بهذا العمل، وإنما أراد به غيري، فعليه لعنتي، فتقول الملائكة كلها: عليه لعنتك ولعنتنا، فتلعنه السموات السبع ومن فيهن) ثم بكى معاذ، وانتحب انتحابا شديدا،
Sahabat Muadz berkata Saya bertanya “wahai Rosulullah saw Engkau adalah Rosulullah sedangkan saya Muadz bagaimana saya bisa selamat dan aman dari Ghibah, merasa besar, sombong, Ujub, hasud, sum’ah dan riya? Nabi Menjawab “wahai Muadz ikutilah jejakku dengan yaqin, jika amalmu sedikit maka jagalah lidahmu dari ghibah terhadap teman-temanmu khususnya yang hafal al-qur’an, bawalah dosa-dosamu diatas pundakmu jangan membawakannya diatas pundak teman-temanmu, jangan membersihkan dirinya dengan mencela orang lain, jangan meninggikan atau membesarkan dirinya dengan merendahkan orang lain, jangan memasukkan amal dunia ke dalam amal akherat, jangan berbuat riya dengan amalmu, jangan sombong di majlismu supaya tidak menyakiti orang lain dengan akhlak jelekmu, janganlah berbisik-bisik jika ada orang lain disampingnya, jangan merasa orang besar maka akan terhalang kebaikan dunia, jangan merobek-robek harga diri manusia dengan lidahmu maka akan merobek-robekmu anjing neraka pada hari qiyamat, Allah berfirman وَالناشِطاتِ نَشطا apakah kamu tahu siapakah itu wahai muadz? Saya (Muadz) berkata siapakah dia wahai Rosulullah ? Nabi Muhammad saw bersabda “anjing yang menyisir daging dari tulangnya,

وقال معاذ: قلت يارسول الله أنت رسول الله وأنا معاذ، فكيف لي بالنجاة والخلاص من ذلك؟ قال: (اقتد بي وإن كان في عملك نقص، يامعاذ حافظ على لسانك من الوقيعة في إخوانك من حملة القرآن خاصة، واحمل ذنوبك عليك، ولا تحملها عليهم، ولا تزك نفسك بذمهم، ولا ترفع نفسك عليهم، ولا تدخل عمل الدنيا في عمل الآخرة، ولا تراء بعملك، ولا تتكبر في مجلسك، لكي يحذر الناس من سوء خلقك، ولا تناج رجلا وعندك آخر، ولا تتعظم على الناس فتنقطع عنك خيرات الدنيا والآخرة، ولا تمزق الناس بلسانك فتمزقك كلاب النار يوم القيامة في النار، قال الله تعالى: (وَالناشِطاتِ نَشطا)، هل تدري من هن يا معاذ؟، قلت: ما هن - بأبي أنت وأمي - يارسول الله ؟ قال: (كلاب في النار تنشط اللحم من العظم)،
Saya bertanya demi ibu dan bapak wahai Rosulullah saw siapa orang yang kuat dari ini dan siapa yang selamat dari ini? Nabi Menjawab wahai Muadz sesungguhnya itu mudah bagi orang yang dimudahkan Allah, dan yang bisa mencukupi dari itu adalah kamu mencintai seluruh manusia seperti mencintai dirimu, dan kamu membenci untuk mereka seperti apa yang kamu benci (tidak sukai), jika kamu begitu maka akan selamat.

قلت: بأبي أنت وأمي يارسول الله ، من يطيق هذه الخصال ومن ينجو منها؟ قال: (يا معاذ إنه ليسير على من يسره الله تعالى عليه، إنما يكفيك من ذلك أن تحب للناس ما تحب لنفسك، وتكره لهم ما تكره لنفسك، فإذن أنت يامعاذ قد سلمت).
Kholid bin Ma’dan berkata “ Saya tidak melihat seseorang yang paling banyak membaca quran daripada sahabat Muadz, Hadits ini beritanya agung siksanya pedih, atsar beritanya menjadikan hati terbang dan akal menjadi bingung, dada menjadi sesak dan gaungnya menakutkan jiwa. Maka camkanlah wahai orang yang mencintai ilmu ini, ketahuilah penyebab terbesar dalam tetapnya kebusukan-kebusukan sifat ini (Ghibah, hasud, merasa orang besar, sombong, ujub, sum’ah dan riya) dalam hati adalah sebab mencari ilmu untuk mencari keagungan, keindahan diri, orang-orang bodo menjauhi mempelajari ilmu ini, orang yang memahami agama mempelajari benar-benar ilmu ini dan mengetahui bahaya-bahaya-nya jika terjerumus melakukannya, maka pikirkanlah manakah yang kamu pilih apakah mempelajari tata cara menjauhi sifat-sifat busuk ini dan menyibukkan belajar memperbaiki hati dan menghidupkan akheratmu? Atau memilih yang lebih penting yaitu masuk bersama ucapan orang yang tidak bermanfaat, terus mempelajari ilmu yang menambah sifat sombong, riya, hasud dan ujub hingga rusak.

قال خالد بن معدان: فما رأيت أحدا أكثر تلاوة للقرآن العظيم من معاذ لهذا الحديث العظيم. فتأمل أيها الراغب في العلم هذه الخصال، واعلم أن أعظم الاسباب في رسوخ هذه الخبائث في القلب: طلب العلم لأجل المباهاة والمنافسة، فالعامي بمعزل عن اكثر هذه الخصال،والمتفقه مستهدف لها، وهو متعرض للهلاك بسببها؛ فانظر آي أمورك أهم، أتتعلم كيفية الحذر من هذه المهلكات، وتشتغل بإصلاح قلبك وعمارة آخرتك؟ أم الأهم أن تخوض مع الخائضين، فتطلب من العلم ما هو سبب زيارة الكبر والرياء والحسد والعجب، حتى تهلك مع الهالكين.

Ketahuilah sesungguhnya tiga sifat ini adalah bibit kebusukan hati, dan bibit itu timbul dari satu sumber yaitu cinta dunia oleh sebab itu nabi saw bersabda
قال النبي صلى الله عليه وسلم: (حب الدنيا رأس كل خطيئة)، 

Nabi saw bersabda “ Cinta dunia itu bibit segala macam sifat jelek”.
Bersamaan dengan cinta dunia bibit kejelekan maka dunia juga ladang akherat, barang siapa mengambil dunia dengan kadar darurat saja yaitu agar bisa menolong untuk ke akherat maka dunia itu ladang akherat, dan barang siapa menginginkan dunia agar bisa melakukan berbagai kenikmatan maka dunia akan merusaknya, maka ini adalah sedikit cuplikan dari dzohirnya ilmu taqwa yaitu bidayatul hidayah (permulaan mendapat hidayah), jika ingin memperdalam maka bacalah kitab Ihya Ulumiddin agar bisa mengetahui tata cara bertaqwa dan bisa sampai ke dalamnya taqwa, jika mencari ilmu dari banyak omongan dan obrolan, pertengkaran dan perdebatan maka alangkah besarnya musibah itu, dan alangkah lamanya rasa cape itu, dan alangkah besar kerugian itu, maka sesungguhnya dunia yang kita cari dengan agama itu tidak akan selamat, dan akherat akan keluar dari kita, dan barang siapa mencari dunia dengan agama maka akan rugi semuanya, barang siapa meninggalkan dunia untuk menuju akherat maka akan untung semuanya, jika kita menghidupkan batin hati kita dengan taqwa maka akan dihilangkan penghalang antara kita dan Allah, dan akan terbuka cahaya-cahaya kema’rifatan dan akan terpancar dari hati kita sumber-sumber ilmu, dan akan tampak rahasia-rahasia Allah yang menjadi raja, dan akan mudah mendapatkan ilmu Ladunni dari Allah. (Al Ghozali, Bidaytul hidayah : 85)


Referensi:
Bidayatul Hidayah

Muroqil ‘Ubudiyah

0 komentar:

Posting Komentar

Social Media

Google+ Twitter Facebook Instagram Yahoo

BloGoblog

Ini blog bukan hanya sekedar blog.
Didalamnya terdapat ilmu yang mungkin sedikit namun bermanfaat untuk kedepannya.
Kalaupun ada kekurangan tolong ditambahkan ya dan kalau pun kurang sempurna mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik-Nya.