BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah matu
mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum yakni mata kuliah dengan bobot 2
sks, ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua program studi terutama
untuk program studi non exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada
konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa
dalam memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya
pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan
alam.
Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya
bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya
fikir manusia hingga mampu memperoleh budaya modern yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Rasa ingin tahu manusia yang terus
berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari
hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan
pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka.
Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana proses
kelahiran pengetahuan alamiah modern yang menjadi suatu hal yang sangat menarik
untuk dipelajari lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Siapakah tokoh-tokoh ilmu alam ?
1.3 Tujuan Penulisan
Supaya lebih mengenal lebih jauh tentang tokoh-tokoh
yang menemukan tentang ilmu alam.
BAB II
TOKOH-TOKOH
ILMU ALAM
A. AL-RAZI
1.
Sejarah lahir
Nama lengkap al-razi adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria
ibnu Yahya Al-Razi. Dalam wacana keilmuan barat, beliau dikenal dengan sebutan
Razhes. Ia dilahirkan di Rayy, sebuah kota tua yang masa lalu bernama Rhoges,
dekat Teheran, Republik Islam Iran pada tanggal 1 Sya’ban 251 H/865 M. Perlu
diingat bahwasanya tempat yang ia tinggali yakni Iran ,yang sebelumnya terkenal
dengan sebutan Persia, merupakan tempat dimana terjadinya pertemuan berbagai
kebudayaan terutama kebudayaan Yunani dan Persia. Dengan suasana seperti
lingkungan seperti ini mendorong bakat Al-Razi tampil sebagai seorang intelektual.
Ada beberapa nama tokoh lain yang juga dipanggil al-razi,
yakni Abu Hatim Al-Razi dan Najmun Al-Razi. Oleh karena itu, untuk membedakan
Al-Razi dengan yang lainnya, perlu ditambahkan dengan sebutan Abu Bakar, yang
merupakan nama kun-yah-nya (gelarnya).
Beliau pernah menjadi tukang intan pada mudanya, penukar
uang, dan pemain kecapi. Lalu beliau memusatkan perhatiannya pada ilmu kimia
dan meninggalkannya akibat eksperimen-eksperimen yang dilakukannya yang
menyebabkan mata terserang penyakit. Setelah itu, beliau mendalami ilmu
kedokterang dan filsafat yang ada pada masa itu.
Ayahnya berharap Al-razi menjadi seorang pedagang besar,
maka dari itu ayahnya membekali Al-razi ilmu-ilmu perdagangan. Akan tetapi,
Al-Razi lebih memilih kepada bidang intelektual ketimbang dengan perdagangan
karena menurutnya bidang intelektual merupakan perkara yang lebih besar
ketimbang urusan dengan materi belaka.
Karena ketekunannya dalam bidang kedoteran dan filsafat,
Al-Razi menjadi terkenal sebagai dokter yang dermawan, penyayang kepada
pasien-pasiennya, oleh karena tiu dia sering memberi pengobata cuma-Cuma kepada
orang miskin. Dan karena reputasinya dalam kedokteran, dia pernah mejabat
sebagai kepala rumah sakit Rayy pada masa pemerintahan Gubernur Al-Mansur ibnu
Ishaq. Kemudian dia berpindak ke Baghdad dan memimpin rumah saki di sana pada
masa pemerintahan Khlifah Al-Muktafi. Setelah Al-Muktafi meninggal, ia kembali
ke kota kelahirannya, kemudian id berpindah-pindah dari satu negeri ke negeri
lainnya dan meninggal dunia pada tanggal 5 Sya’ban 313 H/ 27 Oktober 925 dalam
usia 60 tahun.
2.
Karyanya
Mengenai karyanya, tentu berkaitan dengan siapa dia belajar,
dan siapa yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepadanya. Menurut Al-Nadim, beliau
belajar filsafat kepada Al-Bakhli yang menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno.
Ia sangat rajin dalam menulis dan membaca, mungkin inilah yang menyebabkan
penglihatannya secara berangsur-angsur melemah dan akhirnya buta total. Ia
menolak akan untuk di obati dengan mengatakan bahwa pengobatan untuknya itu
sia-sia karena tak sebentar lagi dia akan meninggal.
Tak heran jika karya-karyanya sangat banyak sekali bahkan
dia menuliskan pada salah satu kitabnya, bahwasanya dia menulis tidak kurang
sari 200 karya tulis dalam berbagai ilmu pengetahuan. Karya-karyanya yang
meliputi:
- Ilmu Falak,
- Matematika,
- Bidang kimia, yang terkenal
dengan Kitab As-rar
- Bidang kedoteran, yang terkenal dengan al-mansuri
Liber al-Almansoris
- Bidang Medis, yang terkenal dengan kitab Al-Hawi,
- Mengenai penyakit cacar dan
pencegahannya, yakni Kitab al-Judar wa al-Hasbah
Sebagian dari karyanya telah dikumpulkan menjadi satu kitab
yang bernama al-Rasa’il Falsafiyyat dan buku-buku yang lainnya seperti Thib
al-Ruhani, al-Sirah al-Falsafah dan lain sebagainya. Dia terkenal sebagai
ahli kimia dan ahli kedokteran dibanding dengan sebagai filosof.
3.
Filsafatnya
Lima Kekal
( Al-Qadiim )
Karena filsafatnya terkenal dengan 5 yang kekal, maka kami
sebagai pemakal memasukannya dalam makalah kami. Sebenarnya pemikirannya sangat
banyak, akan tetapi yang akan kami bahas disini hanya pada pemikirannya
mengenai 5 hal yang kekal.
5 hal yang kekal itu antara lain; Al-Baary Ta’ala (Allah
Ta’ala), Al-Nafs Al-Kulliyyat (jiwa universal), Al-Hayuula al-Uula (materi pertama),
al-Makaan al-Muthlaq (tampat/ruang absolut), dan al-Zamaan al-Muthlaq (masa
absolut). Dan dia juga mengklasifikasinya pada yang hidup dan aktif. Yang hidup
dan aktif itu Allah dan jiwa, yang tidak hidup dan pasif itu
materi, yang tidak hidup, tidak aktif, dan tidak pula pasif itu
ruang dan waktu.
Al-Baary Ta’ala (Allah Ta’ala), menurutnya Allah itu kekal karena Dia-lah yang menciptakan
alam ini dari bahan yang telah ada dan tidak mungkin dia menciptakan ala mini
dari ketiadaan (creatio ex nihilo). Al-Nafs Al-Kulliyyat (jiwa
universal), menurutnya jiwa merupakan sesuatu yang kekal selain Allah, akan
tetapi kekekalannya tidak sama dengan kekekalan Allah. Al-Hayuula al-Uula
(materi pertama), disebut juga materi mutlak yang tidak lain adalah
atom-atom yang tidak bisa dibagi lagi, dan menurutnya mengenai materi pertama,
bahwasanya ia juga kekal karena diciptakan oleh Pencipta yang kekal.
Sebelumnya dia berpendat bahwa materi bersifat kekal dank
arena materi ini menempati ruang, maka Al-Makaan al-Muthlaq (tampat/ruang
absolute) juga kekal. Ruang dalam pandangannya dibedakan menjadi dua
kategori, yakni ruang pertikular yang terbatas dab terikat dengan sesuatu wujud
yang menempatinya, dan ruang universal yang tidak terikat dengan maujud
dan tidak terbatas.
Seperti ruang, dia membedakan pula Al-Zamaan al-Muthlaq
(masa absolut) padad dua kategori yakni; waktu yang absolut/mutlak yang
bersifat qadiim dan substansi yang bergerak atau yang mengalir (jauhar yajri),
pembagian yang kedua yaitu waktu mahsur. Waktu mahsur adalah waktu yang
berlandaskan pada pergerakan planet-planet, perjalanan bintang-bintang, dan
mentari. Waktu yang kedua ini tidak kekal. Menurutnya, bahwasanya waktu yang
kekal sudah ada terlebih dahulu sebelum adanya waktu yang terbatas.
B.
MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI
Nama asli beliau adalah Abdullah Muhammad Bin Musa
Al-Kahawarizmi. Lahir pada tahun 164 H (780 M) di daerah Khawarizmi (Asia
Tengah) dan wafat pada tahun 232 H (847 M) di Baghdad (Irak), meski ada juga
beberapa literatur yang menyatakan bahwa beliau wafat pada tahun 235 H (850 M).
Dari semua pemikir besar yang telah memperkaya berbagai
cabang Ilmu Pengetahuan, kedudukan Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi sangat
menonjol pada permulaan era Islam. Beliau menjadi salah seorang ilmuwan terbesar
sepanjang masa, dan yang paling termasyhur pada zamannya. Khawarizmi adalah
seorang yang jenius dan mahir dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan banyak
menyumbangkan karya abadinya dalam bidang Matematika, Musik, Geografi, dan
Sejarah.
Sebagai seorang Matematikawan, Khawarizmi meninggalkan jejak
yang tidak ternilai pada lembaran sejarah ilmu Matematika. Tidak disangsikan
lagi, dialah seorang matematikawan terbesar dan paling orisinal yang pernah
dihasilkan dunia.
PENEMUAN-PENEMUAN
AL-KHAWARIZMI
1.
Di Bidang Matematika
Al-Khawarizmi merupakan orang yang pertama kali menjelaskan
tentang kegunaan angka-angka, termasuk angka NOL. Melalui dialah, bangsa Eropa
dan Barat belajar menggunakan angka nol dan nihil yang pemakaiannya memudahkan
penerapan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Buku karangannya tentang
metode berhitung India telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Adelard
pada abad ke-12 dan dinamakan De Numere Indico. Buku tersebut masih ada,
walaupun naskah asli arabnya sudah lenyap.
2.
Di Bidang Al-Jabar
Al-Khawarizmi adalah pengarang buku Hisab Al-Jabar wal
Muqabalah. Sebuah Buku pelajaran yang berharga, berisikan uraian dan
penjelasan tentang persamaan linier dan persamaan kuadrat. Ia dianggap istimewa
sebagai orang yang menemukan konsep Al-Jabar, karena keberhasilannya
memajukan cabang ilmu ini hingga mencapai puncaknya. Dia pula yang
memperkenalkan tanda negatif, yang sebelumnya belum pernah dikenal. Dialah yang
menerangkan teori geometrik dengan angka-angka untuk persamaan kuadrat. Robert
Chester merupakan orang pertama yang menerjemahkan karya ini ke dalam
bahasa Latin pada tahun 1145 M yang sekaligus memperkenalkan ilmu Al-Jabar ke
benua Eropa. Pada abad ke-18, Leonardo Fibonacci dari Pisa, seorang ahli
Al-Jabar yang disegani dan berpengaruh menyatakan, bahwa ia banyak berhutang
budi pada Bangsa Arab.
3.
Di Bidang Astronomi (Ilmu Falak)
Al-Khawarizmi adalah seorang astronom yang kecakapannya
menonjol. Ia ikut andil dalam mengukur lingkaran bumi yang dialakukan pada masa
Khalifah Al-Ma’mun. Al-Khawarizmi juga yang membuat diagram astronomi seperti
yang dimuat dalam bukunya “As-Sanad Hind”. Hasil-hasil karyanya tentang
astronomi antara lain “Al-Amal bi Al-Istharlab” dan buku “Jadwal
An-Nujum wa Harakatuha”.
4.
Di Bidang Ilmu Geografi
Dalam ilmu geografi, Al-Khawarizmi menulis buku “Shuratul
Al-Arth” yang membenarkan pendapat Ptolemaeus dan menulis peta yang lebih
detail dari pada peta yang ditulis oleh Ptolemaeus. Dia pula yang menulis buku
“Taqwim Al-Buldan” Seorang orientalis Italia, Carlo Nallino mengakui
bahwa buku-buku yang ditulis Al-Khawarizmi tentang ilmu geografi telah mampu
menjadikan ilmu geografi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
5.
Di Bidang Sejarah
Dalam ilmu sejarah Al-Khawarizmi adalah seorang ahli sejarah
yang sangat berprestasi. Hasil karyanya tentang sejarah adalah ia menulis buku
“Kitab al-Tarikh” yang menjadi sumber bagi Mas’ud dan Tabri dalam
mengisahkan perjalanan kembalinya Khalifah Al-Ma’mun ke Baghdad.
C.
JABIR BIN HAYYAN
Dia bernama asli Abu Musa Jabir bin Hayyan bin Abdullah Al-Azdi.
Lahir di kota Thus (Iran) pada tahun 101 H (720 M) dan wafat di kota yang sama
pada tahun 197 H (813 M).
Jabir bin Hayyan dikenal sebagai Bapak Kimia Modern. Bersama
Zakaria Razi, ia dipandang sebagai yang terbesar dalam catatan sejarah ilmu
kimia. Jabir bin Hayyan menerima pendidikan dari Raja bani Umayyah, Khalid Ibnu
Yazid Ibnu Muawiyyah dan dari Imam Ja’far Sadiq yang sangat terkenal.
Dalam bukunya History of the Arabs, Phillip K.
Hitti mengakui kebesaran bangsa Arab dalam cabang ilmu kimia ini. Hitti mengatakan
: Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan
sumbangan yang terbesar di bidang kimia. Dalam mempelajari ilmu kimia dan
fisika lainnya, bangsa Arab memperkenalkan eksperimen obyektif, suatu keinginan
memperbaiki ketidak jelasan spekulasi Yunani.
PENEMUAN-PENEMUAN
JABIR BIN HAYYAN
- Di Bidang Ilmu Kimia
- Jabir menemukan sebagian alat
penyajian bahan-bahan kimia dan mencampurnya dengan peralatan yang lain.
Dalam bukunya, ia banyak menerangkan tentang perlatan ini, di antaranya
terbuat dari kaca dan logam.
- Jabir berhasil memadukan asam
hidroklorik (senyawa garam) dengan asam netrik. Kemudian campuran yang
dihasilkan dari perpaduan ini dikenal dengan nama “air emas” atau “air
raksa”, karena kemampuannya untuk mencairkan emas. Cara pemaduan
berikutnya adalah dengan meneteskan campuran garam makanan (clorit sodium)
dan kaca biru atau kaca ciprus. Jabir menyifati zat asam ini sebagai air
keras karena zat ini dapat mencairkan logam.
- Jabir adalah orang pertama yang
mengetahui zat asam organic (kolik, limonik, dan tatrik).
- Jabir berhasil memisahkan
arsenic dan sulfite arsenic dan mampu memisahkan antimony dari sulfat
antimony.
- Jabir adalah orang yang mampu
membedakan antara zat asam dengan alkalis.
2. Di Bidang Industri Kimia
- Jabir berhasil menemukan
beberapa cara yang efektif untuk memurnikan logam dan mencampur baja untuk
keperluan industri serta menjaga besi dari karat.
- Jabir adalah orang yang
merumuskan cara pembuatan tinta dari sulfite besi yang dicampur emas,
sehingga bisa mengganti air emas (yang mahal harganya) untuk membuat
tulisan dari tinta emas.
- Jabir mampu merumuskan
cara-cara istimewa dalam mewarnai kulit, membuat pernis, mengeraskan kain
tenun, mengecat rambut dan beberapa keperluan sehari-hari lainnya yang
menggunakan bahan-bahan kimia.
KARYA-KARYA
JABIR BIN HAYYAN
Jabir menulis buku dan makalah sebanyak 500 buah dalam
bidang ilmu Kimia dan cermin. Di antara karya tulisnya yang terkenal adalah :
- Al-Khawash Al-Kabir, buku ini adalah buku yang
sangat terkenal yang manuskripnya tersimpan di musium Inggris.
- Kitab As-Sab’in dan Kitab Ar-Rahmah.
Kedua kitab tersebut merupakan kitab terlaris sehingga banyak
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan.
- Al-Jamal Al-‘Isrun, yang merupakan
kumpulan-kumpulan tentang ilmu kimia yang pernah ia makalahkan.
- Al-Ahjar. Manuskripnya tersimpan di
perpustakaan Paris, serta kitab-kitab terkenal lainnya seperti, Asrarul
Kimiya, Ushulul Kimiya, Al-Bahtsu Anil Kamal, Kitab Al-Ahdi, dan Kitab
Al-Atun.
D.
AL-KINDI
Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Bin Ishaq Bin Ash-Shabah
Bin Imran Bin Al-Asy’ats Bin Qais. Ia lahir di Kufah pada tahun 188 H (804 M)
dan wafat pada tahun 260 H (874 M). Sedangkan menurut sumber lain, ia
lahir pada tahun 186 H (802 M) dan wafat pada tahun 260 H (874 M). Ada pula
yang mengatakan, bahwa Al-Kindi lahir pada tahun 185 H (801 M) dan wafat pada
tahun 252 H (866 M).
Al-Kindi adalah seorang filsuf pertama dalam Islam dan salah
satu seorang pembesar filsafat. Dia juga seorang ilmuwan besar muslim
dalam bidang kedokteran dan pemilik salah satu pemikiran terbesar yang dikenal
sepanjang peradaban manusia. Al-Kindi adalah seorang ensiklopedis, memberikan
sumbangan yang tidak ternilai terhadap perkembangan matematika, astrologi,
astronomi, fisika, optic, musik, pengobatan, farmasi, filsafat, dan logika.
PENEMUAN-PENEMUAN
AL-KINDI
- Di Bidang Ilmiah
Ia adalah ilmuwan terbesar setara dengan Ibnul Haitsam dan
Al-Biruni. Kumpulan buku-buku yang dikarangnya dalam bidang filsafat, logika,
dan berbagai macam ilmu lainnya mencapai 230 buku.
2. Di Bidang Astronomi
Al-Kindi sangat berjasa dalam bidang pengamatan posisi
bintang, planet, letak dan dampaknya terhadap bumi. Salah satu penemuannya yang
sangat menakjubkan adalah hipotesanya tentang pasang dan surut air.
3. Di Bidang Fisika
Al-Kindi adalah orang yang pertama kali membuat tesis
tentang biru langit. Ia menjelaskan bahwa biru langit bukanlah warna langit itu
sendiri, melainkan warna dari pantulan cahaya lain yang berasal dari penguapan
air dan butir-butir debu yang bergantung di udara. Tesis ini mendekati
penafsiran ilmiah yang benar, dan yang kita ketahui hingga masa sekarang.
4. Di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
Dia menulis buku sebanyak 12 buku berpengaruh dalam bidang
Ilmu Pengetahuan Alam. Kitab-kitab tersebut antara lain : Kitab Ilmu
Ar-Ra’diwa Al-Barqi wa Ats-Tsalji wa Ash-Shawa’iq wa Al-Mathar, Fil Al-Bashariyyat,
Risalah Fi Zarqati As-Sama, Kitab Fi Al-Ajraam Al-Ghaishah. Kitab-kitab
tersebut menafsiri tentang fenomena alam.
5. Di Bidang Teknik Mesin
Dia menemukan ilmu mekanik, yaitu ilmu yang secara khusus
berhubungan dengan alat-alat, rangkaian, dan menjalankan fungsinya. Dia telah
menjadi insinyur peradaban Islam dan turut serta dalam berbagai pelaksanaan
proyek-proyek pembangunan, seperti proyek penggalian kanal untuk membuka sungai
Dajlah dan Furat.
6. Di Bidang Ilmu Kimia
Dia adalah penemu berbagai ilmu tentang pembuatan aroma
parfum, aroma kimia untuk membuat kaca, warna, dan besi. Sebuah tesisnya yang
berhubungan dengan pembuatan parfum adalah dia berhasil menciptakan berbagai
jenis aroma dari parfum itu, seperti pembuatan minyak kasturi, dan lain-lain.
Ia juga berhasil menjelaskan secara rinci proses kimia lainnya, seperti
penyaringan dan penyulingan.
7. Di Bidang Matematika
Karya Al-Kindi dalam bidang matematika mencapai 43 buku. 11
diantaranya tentang ilmu hitung dan 32 buku tentang ilmu geometri.
8. Di Bidang Musik
Al-Kindi memiliki 7 karya dalam bidang musik. Salah satu
bukunya “Risalah Tartib An-Nagham” berisikan tentang tinggi-rendahnya melody
biola. Ilmu ini jauh berabad-abad sudah ditemukan Al-Kindi sebelum ditemukan
oleh bangsa Eropa.
Al-Kindi juga berjasa dalam bidang ilmu kedokteran,
filsafat, dan logika.
E.
IBNU SINA
Dia bernama lengkap Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina.
Dilahirkan di desa Avansa dekat provinsi Bukhara-sekarang Uzbekistan, Persia
pada tahun 370 H (980 M) dari seorang ayah asli Balkan, wafat pada tahun 428 H
(1037 M) di Hamdzan-sekarang Iran, dalam usia 58 tahun.
Ibnu Sina telah hafal Al-Qur’an dalam usia 10 tahun, dia
dikenal dengan gelar “Asy-Syaikh Ar-Ra’is”, karena kemampuan ilmunya dan
ketokohannya. Oleh orang-orang Eropa dan Barat, nama dia dikenal dengan sebutan
Avicenna.
Ibnu Sina adalah ilmuwan terbesar kedua di bidang
kedokteran, setelah Ar-Razi. Dia juga dikenal sebagai filsuf terbesar muslim
yang pemikirannya paling banyak berpengaruh di Barat. Bahkan sebagian buku
menyebut dia dengan gelar “Amirul Athibba’” (pemimpim para dokter). Ibnu
Sina diakui sebagai orang terbesar yang pernah dimiliki dunia.
PENEMUAN-PENEMUAN
IBNU SINA DIBIDANG KEDOKTERAN
- Dalam Cara
Pengobatan. Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cara
pengobatan bagi orang sakit dengan cara menyuntikkan obat ke bawah kulit.
- Dalam Mengobati Orang yang
Tercekik Kerongkongannya. Ibnu Sina membuat penemuan dari pipa udara
yang terbuat dari emas dan perak, kemudian diamasukkan ke dalam mulut dan
diteruskan ke kerongkongan untuk mengobati orang yang tercekik dan sulit
bernafas. Dia diakui sebagai orang yang pertama kali dalam sejarah
yang mampu memaparkan penyakit tenggorokan dan sebab-sebanya.
- Dalam Mengobati Penyakit pada
Kepala. Ibnu Sina mengetahui hakekat ilmiah penting, bahwa tulang
tempurung kepala apabila pecah tidak dapat melekat kembali seperti tulang
lainnya pada badan, melainkan ia akan tetap terpisah dan hanya terikat dengan
selaput yang kuat. Ibnu Sina membagi pecahnya tepurung kepala menjadi dua
macam berdasarkan ada atau tidak adanya luka pada kepala.
- Pecah Tertutup
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya tidak
disertai luka, akan tetapi ini sangat berbahaya karena ia bisa berubah menjadi
tumor dan menyebabkan tertahannya darah dan nanah. Apabila dilakukan pengobatan
pada tumor dan tidak dibelah, maka ia akan merusak tulang dari bawah, sehingga
si penderita akan kehilangan akal dan gejala lainnya, sehingga perlu untuk
dibelah.
2. Pecah Terbuka
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya disertai
luka, parah tidaknya, tergantung kepada besarnya luka dan kerasnya benturan
pada tulang tempurung kepala yang menyebabkan pecah. Karena itu, dalam
mengobati luka seperti ini, Ibnu Sina menyarankan untuk mengetahui gangguan
yang dirasakan oleh penderita. Seperti, diam, mata terbelalak, ngelantur dalam
berbicara, tidak keluar bicara, dan sebagainya.
3. Dalam Mengobati Penyakit Dalam
Ibnu Sina adaalah orang pertama kali yang mampu mendiagnosa
secara akurat antara peradangan pada paru-paru dan pembengkakan pada hati. Dia
adalah orang yang pertama kali berhasil mengobati kram pada perut yang
disebabkan oleh faktor psikologis. Dia pulalah yang mampu membedakan antara
mulas pada ginjal dan mulas pada lambung.
4. Dalam Hal Penyakit yang Menjadi
Benalu (parasitic)
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cacing
Ancylostoma atau yang disebut cacing lingkar. Ini berarti Ibnu Sina telah
mendahului dokter ahli dari Italia yang menemukan cacing jenis ini, karena
dokter dari Italia itu baru menemukannya pada tahun 1838 M, atau sembilan abad
setelah masa Ibnu Sina.
Ibnu Sina juga merupakan orang yang pertama
kali dalam hal menemukan : kedokteran makanan dan penyakit perut, tentang penyakit
ginjal dan saluran kencing, tentang penyakit khusus wanita, tentang penyakit
saraf, tentang penyakit kejiwaan, di bidang kedokteran mata, dalam mengobati
tumor, dalam hal pembiusan, pengukuran denyut nadi, dsb.
F.
AL-BIRUNI
Abu Ar-Raihan Al-Biruni merupakan salah satu dari dua
ilmuwan besar muslim dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Dia dilahirkan pada
tahun 362 H (973 M) di salah satu pinggiran kota Kats yang merupakan pusat kota
Khawarizm di Asia Tengah. Inilah yang menyebabkan dia disebut Al-Biruni, karena
Birun dalam bahasa Persia artinya pinggiran kota. Para sejarahwan sepakat bahwa
Al-Biruni wafat pada tahun 440 H (1048 M).
Al-Biruni menguasai banyak bahasa yang umum dipakai pada
saat itu, di samping memiliki kemampuan intelektualitas yang sangat istimewa.
Ini semua telah membantunya dalam melakukan penelitian dan menulis
karya-karyanya. Selain ia bisa bahasa Arab dan Persia, Al-Biruni juga menguasai
bahasa Liberia, Suryani, dan Sangsekerta. Terakhir, dia menguasai bahasa India,
sehingga banyak buku-bukunya yang ditulis dengan bahasa India. Namun, perlu
diberitahukan dengan khusus, bahwa pada dasarnya Al-Biruni sangat menyukai
bahasa Arab dan paling banyak dipergunakan dalam menulis karya-karyanya.
PENELITIAN
DAN PENEMUAN ILMIAH AL-BIRUNI
- Dalam Bidang Ilmu Matematika
Aljabar
Al-Biruni mempelajari persamaan hasil Al-Khawarizmi dalam
Al-Jabar dan memberikan penambahan padanya. Dia juga menambah kaidah-kaidah
geometri.
Geometri
- Al-Biruni
membuat dasar-dasar gambar pada permukaan bola.
- Dia
membuat rumus-rumus matematika untuk menghitung lingkaran bumi dan
diamternya yang dikenal dengan rumus Al-Biruni.
- Dia
berhasil menyelesaikan soal-soal yang dikenal dengan sebutan soal-soal
Al-Biruni, yaitu soal-soal yang tidak dapat diselesaikan dengan penggaris
dan jangka.
- Trigonometri
- Al-Biruni
menemukan rumus-rumus yang sesuai dengan aturan sinus.
- Dia
membuat table-tabel matematika bagi sinus sudut dan bayangannya.
- Dia
berhasil membahas sudut segitiga dan membaginya secara rata.
Kalkulus
- Al-Biruni
berhasil membuat rumus kalkulus yang ditemukan oleh Tsabit bin Qurah
dengnan menggunakan bukti-bukti geometris. Penemuan ini akhirnya diklaim
sebagai penemuan Issac Newton oleh orang Barat.
Aritmatika (Ilmu Hitung)
- Al-Biruni memiliki beberapa buku
yang dikarangnya dalam konsep aritmatik. Dia juga menulis tentang sejarah
angka India dan perpindahannya ke Arab dan pengembangan- nya seperti yang
kita kenal sekarang.
2. Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(Fisika)
- Al-Biruni mengembangkan cara
dan menemukan peralatan untuk menentukan timbangan logam dengan tingkat
akurasi yang sangat tinggi dan mendekati cara-cara yang ada pada masa
sekarang.
- Dia menerangkan fenomena khusus
yang berhubungan dengan tekanan zat cair, gas, dan keseimbangannya. Dia
juga yang menjelaskan mengapa air yang menguap dan mata air yang naik ke
atas dengan menggunakan rumus-rumus hidrostatistik.
- Dia adalah orang paling awal
yang mengatakan bahwa kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara.
3. Dalam Bidang Ilmu Pertambangan dan
Geologi
Al-Biruni memperingatkan akan terjadinya dua fenomena, yaitu
terbenamnya daratan oleh air laut dan penyurutan air alut.
- Dalam
Bidang Ilmu Astronomi
Al-Biruni adalah orang yang pertama kali
menyimpulkan adanya pergerakan titik matahari yang terjauh dari bumi. Dia
bahkan mengkritisi table-tabel astronomi yang dibuat sebelumnya dan
memperbaikinya.
G.
AL-HASAN BIN AL-HAITSAM (IBNU HAITSAM)
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Hasan bin Al-Hasan bin
Al-Haitsam. Dilahirkan pada tahun 354 H (965 M) di kota Bashrah, Iraq, dan
wafat pada tahun 430 H (1039 M) di Kairo. Dia lebih dikenal dengan panggilan
Al-Bashri. Namun di Barat dia lebih dikenal dengan nama Al-Hazen.
Al-Haitsam merupakan satu di antara yang terbesar di bidang
matematika, fisiologi, dan optic dunia Islam. Dia diakui sebagai ilmuwan Islam
yang serba bisa dan jenius. Al-Hazen dikenal baik di Eropa melalui karya-karya
optiknya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Karya optiknya mempengaruhi ilmuwan Barat terbesar, dan
meratakan jalan bagi penemuan dan pengembangan ilmu optik di kemudian hari.
Secara khusus, Ibnu Haitsam menonjol pada beberapa bidang berikut :
·
Ilmu
Matematika, yang meliputi : ilmu hitung, al-jabar, geometri, dan trigonometri.
·
Ilmu Pengetahuan Alam, terutama tentang ilmu optik yang oleh
Ibnu Haitsam disebut “Ilmu Al-Munazir”.
·
Ilmu Falak atau ilmu astronomi sebagaimana yang dikatakan
oleh para ilmuwan Islam.
H.
IBNUL BAITHAR
Nama lengkap dia adalah Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad
Al-Baithar Dhiauddin Al-Maliqi Al-Andalusi. Lahir pada tahun 589 H (1193 M) di
sebuah perkampungan bernama Malaga yang terletak di sebelah selatan Andulusia,
dan wafat pada tahun 646 H (1248 M) di kota Damaskus, Syiria dalam usianya ke
lima puluh sembilan.
·
Karya utama Al-Baithar adalah Kitab AlJami fi Adwiya
Al-Mufrada. Kitab ini merupakan sebuah karya botanical terkemuka dalam
bahasa Arab. Berisi kumpulan ramuan obat-obatan. Buku ini pada hakikatnya, adalah
yang terpenting selama seluruh periode dari Dioscorides sampai abad ke-16. Buku
ini adalah suatu karya ensiklopedi tentang ramuan obat-obatan. Mengungkapkan
lebih dari 1.400 obat-obatan medical.
·
Karya monumental Al-Baithar yang kedua adalah Kitab Al-Mughani
fil Adwiya Al-Mufrada. Merupakan sebuah materia medica-pengajaran
tentang obat-obatan dan khasiatnya. Buku ini berisi 20 bab, termasuk yang
menguaraikan ramuan untuk sakit kepala, telinga, mata, untuk kosmetika, ramuan
untuk demam, penangkal racun, dan ramuan obat-obatan yang paling sederhana.
I.
IBNU RUSYD
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Muhammad bin Abu Qasim
bin Abu Al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Dikalangan orang Barat ia lebih
dikenal dengan sebutan Averroes. Lahir pada tahun 520 H (1126 M), dan wafat
pada tahun 595 H (1198 M). Dia mendapatkan gelar “Asy-Syarih Al-A’zham”
atau penerjemah besar. Oleh Sarton (sejarawan ilmu), ia pernah dipuji dengan
penilaian sebagai berikut : Ketenaran Ibnu Rusyd dalam filsafat hamper menutupi
penemuan dan prestasinya di dunia kedokteran. Padahal, sebenarnya ia adalah
seorang dokter ternama pada masanya. Ibnu Rusyd dikenal sebagai bintang
intelektual muslim berkebangsaan Spanyol yang paling cemerlang selama abad-abad
pertengahan.
Karya-karya Ibnu Rusyd antara lain :
·
Kitab “Al-Kulliyat fi At-Thib”. Sebuah buku ensiklopedi kedokteran yang mencapai tujuh
jilid. Di dalam buku tersebut diterangan tentang jenis-jenis penyakit dan
obatnya, pembedahan, a peredaran darah.
·
Juga dalam beberapa bukunya, Ibnu Rusyd telah menjelaskan
susunan mata. Dia juga menyebutkan suatu realita ilmiah yang berisikan bahwa
manusia hanya akan terkena penyakit cacar sekali dalam seumur hidup. Dia pernah
bekomentar tentang anatomi, “Siapa yang mempelajari tentang anatomi,
keimanannya kepada Allah akan bertambah”.
J.
NASIR AD-DIN THUSI
Nasir Ad-Din Thusi, adalah salah seorang pemikir Islam
terbesar. Ia adalah seorang yang mempunyai kemampuan hebat, yang karya
ensiklopedinya meliputi hamper semua cabang ilmu pengetahuan, termasuk
astronomi, matematika, sains, optic, geografi, obat-obatan, filsafat, logika,
musik, mineralogy, teologi, dan etika.
Nama lengkap dia adalah Abu Jafar
Muhammad Ibnu Muhammad Al-Hasan Nasir Ad-Din Al-Thusi Al-Muhaqqiq. Lahir pada
18 Februari 1201 Mdi Thus, sebuah kota di Korasan Iran, dan wafat pada 26 Juni
1274 M, di Baghdad.
Nasir Ad-Din Thusi adalah seorang ensiklopedia terkemuka
dengan otak yang tajam. Dia penulis yang banyak berkarya, tak kurang dari 56
karyanya terdaftar pada Brockelmann. Di bidang astronomi, Nasir Ad-Din Thusi
memperoleh kemasyhuran besar, dan telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan
yang kekal. Dia menulis sejumlah risalah astronomi, yang terpenting di
antaranya adalah Kitab At-Tazkira fil Ilmi Al-Hai’a (Memorial
Astronomi), seuatu penyelidikan bidang astronmi selengkapnya. Buku tersebut
telah ditulis ulang oleh banyak sarjana dan diterjemahkan dalam banyak bahasa,
termasuk dalam bahasa Timur dan bahasa Barat. At-Tazkira, merupakan
tonggak dalam perkembangan astronomi, memenangkan popularitas luas di seluruh
Timur dan Barat.
Kemasyhuran Nasir Ad-din Thusi di bidang astronomi terutama
terletak pada penelitian- penelitian astronominya yang dilakukan observatorium
Maragha. Observatorium yang selesai didirikan pada tahun 1259 M ini
peninggalannya masih ada sampai sekarang. Observatorium ini dilengkapi dengan
instrument-instrumen terbaik yang bisa didapat, termasuk satu peta bola langit
yang terdiri dari cincin-cincin, kuadran dinding, dan cincin-cincin penghentian
matahari yang mungkin di bawa dari Baghdad dan Almut. Juga disediakan sebuah
perpustakaan yang memiliki 400.000 buku.
Nasir Ad-Din Thusi dianggap sebagai penemu “Torquetum”,
sebuah instrument yang terdiri dari dua lingkaran, yang memakai tanda ukuran,
dalam dua bidang tegak lurus, yang menjadi sangat populer di Barat.
Nasir Ad-Din Thusi juga memainkan peranan yang tidak kecil
dalam bidang perkembangan ilmu trigonometri. Karya-karya di bidang ini menandai
puncak kemajuan ilmu trigonometri. Dialah yang mengarang Kitab Shakl Al-Qatta
(Risalah tentang Kuadrilateral), sebuah karya dengan keaslian luar biasa. Buku
yang menguraikan trigonometri bulatan ini sangat terkenal, dan mungkin
merupakan karya terbaik yang pernah ditulis sepanjang abad pertengahan.
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat kita
pahami bahwa ilmu alam telah lahir oleh tokoh-tokoh para syuhada imam-imam umat
islam yang hingga sekarang kita dapat jumpai karyanya diseluruh dunia. Dalam
mempelajari tokoh-tokoh ilmu alam kita harus kritis terhadap suatu pernyataan,
banyak aspek-aspek yang memiliki kekurangan bahkan kelebihan masing-masing.
B.
SARAN
Kita sebagai umat islam seharusnya
bangga dan bisa meniru jejak-jejak beliau yang sudah menemukan ilmu-ilmu beliau
yang dari dahulu hingga sekarang masih dipakai keilmuannya seperti tentang cara
berhitung, kedokteran dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ahladif.wordpress.com/2012/07/21/mengenal-tokoh-tokoh-besar-islam-dalam-bidang-ilmu-pengetahuan-dan-ilmu-ilmu-lainnya/
0 komentar:
Posting Komentar